Rabu, 14 Oktober 2020 - 06:08:38 WIB
Kategori: Iptek - Dibaca: 909 kali
Spoomma
29 Oktober 2021 - 21:12:20 WIB
<a href=http://atadalafishop.com/>soft tab cialis</a>
Lardfruri
27 Oktober 2022 - 04:01:26 WIB
<a href=https://stromectol.autos/>stromectol info</a> The pathologist will describe the way the tumor looks under a microscope and can also tell what kind of testicular tumor it is
Isi Komentar :
Telefonie
Diposting oleh : AdministratorKategori: Iptek - Dibaca: 909 kali
[suluh.co.id] Jakarta, 14 Oktober 2020
Kemunculan telepon di Indonesia bermula ketika Belanda membangun sambungan telepon di Batavia pada 1882. Penyedianya Posterijen Telegrafie Telefonie (PTT), perusahan milik pemerintah kolonial. Dari Royal KPN Belanda, panggilan telepon internasional pertama yang dilakukan Hinda-Belanda terjadi pada 1929 dengan tujuan Amsterdam yang berjarak 12000 kilometer. Panggilan luar negeri termasuk langka dan mewah di zaman itu, sebab sentral telepon masih manual dan teknologinya pun masih sangat terbatas. Namun, teknologi, sistem, dan fungsi telepon terus berubah makin canggih dari masa ke masa. Berikut evolusinya :
Telpon Engkol
Ini merupakan telepon generasi pertama yang dipasang ke publik menggunakan jaringan telepon tetap berkabel. Telepon engkol mulanya tidak punya nomor putar, hanya tuas. Penggunanya harus memutar tuas untuk menyambungkan dengan sentral telepon. Bel di sentral telepon kemudian berbunyi setelah ada sambungan dari pengguna. Operator lalu menanyakan nomor tujuan telepon, setelah itu menyambungkan dua kabel di papan hubung dan memutar nomor. Bila telepon tujuan berada di sentral telepon berbeda, operator di sentral 1 akan menelepon operator di sentral 2 untuk menghubungkan panggilan. Sistem ini membutuhkan banyak tenaga kerja untuk menyambungkan telepon, kebanyakan operatornya perempuan, pribumi maupun Belanda. Sistem ini mulai ditinggalkan ketika teknologi sentral telepon otomat dibangun. Namun, beberapa wilayah di Indonesia masih memerlukan operator telepon hingga dekade 1960-an.
Telepon Putar
Telepon ini punya urutan nomor yang melingkar dari 1 sampai 0. Untuk menggunakannya, pengguna harus memasukkan jari ke lubang nomor lalu memutar nomor itu sampai mengenai batas putar dan berbunyi “tik”. Model telepon ini tidak dilengkapi dengan sistem redial sehingga pengguna harus memutar nomor tiap kali akan menghubungi orang. Sama dengan telepon tuas, sistem yang digunakan telepon putar (rotary dial) masih sinyal analog, yang mengubah gelombang suara jadi gelombang listrik. Meski demikian, telepon ini sudah tidak butuh operator karena sistem switching-nya (sambungan) sudah otomatis. Panggilan akan langsung tersambung ke nomor tujuan tidak lewat operator. Desainnya dan bahan pesawatnya pun beragam. Ada yang berbentuk lilin dengan mic dan corong suara yang terpisah, terbuat dari besi, atau bergaya klasik. Pada masa transisi dari telepon tuas ke telepon putar, beberapa produsen telepon mengawinkan keduanya sehingga dalam satu telepon terdapat angka melingkar dan tuas untuk diputar. Telepon putar mulai dikenal di Hindia-Belanda pada awal abad ke-20 dan bertahan hingga dekade 1980-an meski telepon bertombol mulai diperkenalkan ke publik sejak 1960-an.
Telepon Bertombol
Tiap menekan tombol angka pada pesawat telepon, nada-nada tertentu akan berbunyi. Nada ini merupakan sinyal yang dikirim telepon ke sentral otomat, disebut sistem Dual Tone Multi Frequency (DTMF). Tiap nomor punya nada dengan frekuensi berbeda. Pada pesawat telepon, nomor dideret dari angka satu ke tiga dan kolom dari satu ke angka tujuh. Penempatan ini menampilkan koordinat tiap nomor. Tiap baris punya frekuensi sendiri, yakni 697 Hz, 770 Hz, 852 Hz, dan 941 Hz. Pun halnya dengan tiap kolom, dengan frekuensi 1209 Hz, 1336 Hz, 1477 Hz. Nada pada angka 1 adalah pengabungan dari frekuensi baris pertama (697 Hz) dengan frekuensi kolom pertama (1209 Hz) yang dibunyikan secara bersamaan. Karena itulah tiap nomor punya nada yang berbeda.
Nada unik ini diterima sentral otomat yang langsung menyambungkannya dengan nomor telepon tujuan. Tombol bintang (*) dan pagar (#) dibuat untuk memungkinkan komunikasi otomatis untuk akses komputer. Teknologi ini bikin penggunanya bisa melakukan panggilan dengan lebih cepat, fasilitas tambahan seperti redial, dan telepon jarak jauh.
*) bacaan : berbagai sumber
*) foto : telpon putar (era 1950-an)
☆☆☆
KA - FB
2 Komentar :
Spoomma
29 Oktober 2021 - 21:12:20 WIB
<a href=http://atadalafishop.com/>soft tab cialis</a>
Lardfruri
27 Oktober 2022 - 04:01:26 WIB
<a href=https://stromectol.autos/>stromectol info</a> The pathologist will describe the way the tumor looks under a microscope and can also tell what kind of testicular tumor it is
Isi Komentar :
|
|