Sabtu, 26 Juni 2021 - 06:04:25 WIB
Kategori: Nasional - Dibaca: 526 kali
Isi Komentar :
Angkot dan Kopid
Diposting oleh : AdministratorKategori: Nasional - Dibaca: 526 kali
[suluh.co.id] Jakarta, 26 Juni 2021
Setelah lama tidak naik angkot. Hari ini naik angkot. Karena Mas Suami dapet tugas negara nganter Kanjeng Mami untuk suatu keperluan.
Harusnya cuma naik disatu rute. Tapi karena sepi, sejak naik didepan gang hanya saya sendiri penumpangnya, setelah sampai di Jalan Raya Bogor, saya diturunkan oleh Pak Sopir, diminta menyambung dengan angkot yang lain.
Pak Sopirnya, wajahnya lesu. Harusnya, jika turun sebelum tempat yang saya tuju, saya bisa turun tanpa membayar, bayarnya diangkot sambungan tujuan saya. Tapi rasa gak tega, karena saya lihat sendiri bahwa cuma saya sendiri penumpangnya.
Nyambung di angkot yang kedua pun begitu.
Sepi penumpang.
Duhai kalian para 'pengawet' wabah. Pundi-pundi yang kalian dapat berada diatas jeritan dan doa orang-orang yang tersiksa dan teraniaya karena ulah kalian. Jangan berdalih soal masalah tak patuh prokes atau benda sakti kalian, yang begitu banyak ditolak orang karena bercampur dengan zat haram dan tak jelas siapa yang mau bertanggung jawab ketika efek sampingnya kejadian. Tapi mengada-adakan statistik dan terus menebar ketakutan lewat pirus yang sejatinya Allah Tuhan yang Maha Agung, telah merancang tubuh kita sebaik mungkin untuk mengatasinya. Tentunya dengan cara yang tepat dan benar sesuai aturan hidup yang telah dititipkannya lewat kitab suci dan nubuah Sang Pembawa Pesan. Tapi kalian abaikan. Dan lebih mengedepankan 'prosedur' manusia yang entah siapa dan kenapa pula harus ramai-ramai kita nurut sama dia.
Semoga Allah beri kalian hidayah untuk sadar. Bahwa mati karena pirus bukan akhir dari perjalanan nyawa manusia.
Semoga Allah masih beri kita waktu untuk sama-sama memperbaiki diri. Memaksimalkan hati dan otak yang diberi satu-satu pada tubuh kita. Agar berjalan sesuai fungsinya, menjadikan kita sebagai sebenar-benarnya manusia yang memiliki 'pembedaan' dengan makhluk lainnya. Makhluk yang lebih sempurna dan lebih mulia dari segala makhluk yang ada. Yang harusnya tidak dengan mudah dikendalikan.
Laa hawla wa laa quwwata illa billah.
Ampuni kami yaa Robb ....
حوراء
Jawara (Pipit Lia) - FB
0 Komentar :
Isi Komentar :
|
|