Melalui musik, orang bisa memprotes. Salah satu penyanyi tanah air yang lagu-lagunya berisi protes atau kritis sosial adalah Gombloh. Awalnya Ia sering pentas dengan grup musik "Lemon Tree’s"  Sehingga di akhir namanya sering dicantumkan  juga nama grupnya “Gombloh Lemon Tree’s”.  Nama lainnya Gombloh Putro Insun, yang nama aslinya Sujarwoto Sumarsono tanpa pakai alias. 

 

Menurut Surat Kabar yang dikutip ini, Gombloh lahir di Surabaya pada 13 Juli 1950. Pendidikan terakhirnya ITS jurusan arsitektur. Hobby nya main billiard dan begadang. Pernah mengeluarkan album musik pada Chandra Record Surabaya.

 

Bagi orang yang baru bertemu Gombloh, orangnya aneh dan nyentrik. Penampilan yang menakutkan, rambut panjang terurai, badan kurus seperti kurang makan, pipi peot, tapi suaranya lantang menggema. Berbeda bila kita sudah mengenalnya dari dekat. Ia begitu popular di Surabaya. Kalau mau mencari dia tanya sama tukang becak pasti akan diantar ke rumahnya.

 

Gombloh adalah musikus yang gemar mengoleksi kata-kata yang sering dianggap tabu  di eranya. Mungkin karena kepolosan dengan kata-kata yang akrab dalam pergaulan sehari-hari dengan orang kecil, menyebabkan Gombloh dekat dihati mereka.  Kedekatannya dengan orang kecil terpantul dalam pesan di lagu-lagunya yang merupakan pengejawantahan impian, harapan, keresahan, kebahagiaan, dan doa orang-orang kecil. 

 

Gombloh begitu akrab dengan para pengangguran, tukang becak, bakul rokok, gembel, ditraktirnya makan bersama ketika ia pertama kali menerima honor hasil rekamannya. Bahkan lebih dari itu, ia pernah berada di satu tempat lokalisasi di Surabaya dan membagi-bagikan BH pada beberapa penghuni. Gombloh memang dekat dengan mereka, menangkap denyut jantung orang-orang yang kurang beruntung kemudian melontarkan kembali seutuh mungkin melalui lagu-lagunya. 

 

Gombloh meninggal dunia pada 9 Januari 1988 di kota Surabaya. Karya-karyanya masih dapat kita nikmati hingga sekarang 

 

Sumber: Pelita, 16-8-1980. Koleksi Surat Kabar Langka Salemba-Perpustakaan Nasional RI (SKALA-Team).

 

#tokoh #artis #penyanyi #musik #kritik-sosial