Medicina Altenativa atau pengobatan Alternatif adalah satu lembaga yang didirikan oleh para ilmuwan kaliber internasional dari berbagai cabang disiplin ilmu yang berpusat di Kolombo.

Di tahun 1985, Lembaga ini menganugerahkan gelar Doctor of Phylosophy kepada seorang putra Indonesia Prof. Dr Hembing Wijayakusumah dalam satu upacara di aula gedung Royal Copenhagen Denmark.

 

Dalam pemberian gelar tersebut Hembing Wijayakusuma menyampaikan pidato ilmiah berjudul “Ilmu dan Kemanusiaan” dengan mendapatkan perhatian khusus  dari tokoh akupunktur seluruh dunia termasuk Doktor Sylvia Parera seorang pejabat dari Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) dan juga seorang dokter ahli akupunktur.

 

Pemberian gelar dokter kepada Hembing Wijayakusuma diberikan lembaga tersebut setelah melakukan pengamatan yang cukup lama terhadap kegiatan dan pengabdian terhadap kemanusiaan baik di Indonesia maupun sumbangan pemikirannya terhadap bidang pengetahuan dan pembangunan ilmu akupunktur di dunia. 

 

Sejak tahun 1975 Prof Hembing pernah menjabat sebagai wakil Presiden Organisasi Akupunktur Sedunia (WASA), wakil tunggal negara Indonesia dalam persatuan sarjana dan lembaga akupunktur sedunia (WUASS), juga pernah dua kali menyandang akupunkturis terbaik sedunia, juga sebagai guru besar pada Oriental Medicine di Wong Kwang University Korea Selatan dan pendiri bagian akupunktur Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara. 

 

Sumber: Sinar Harapan, 2-9-1985, hal 13, kol 4-5. Koleksi Surat Kabar Langka Salemba-Perpustakaan Nasional RI (SKALA-Team).

 

#tokoh #pengobatanAlternatif #Akupunktur #kesehatan