Cikal-Bikal Prambors
Diposting oleh : AdministratorKategori: Gaya Hidup - Hobi & Humor - Dibaca: 234 kali
[suluh.co.id] Jakarta, 05 Desember 2023
Prambors Rasisonia (Radio Siaran Sosial Niaga) adalah sebuah radio swasta yang sudah mengudara di pertengahan tahun 70-an. Acara-acaranya memang ditujukan untuk kalangan anak muda. Dulu Radio ini memiliki moto : Mumpung muda harus gesit, kreatif dan Jujur”. Salah satu acara kocak yang dinanti-nanti adalah”Warung Kopi”. Ada Empat orang anak muda berkumpul di sebuah studio kecil di jalan Borobodur 4. Di tempat itu mereka mempersiapkan materi sebelum pertunjukan. Terkadang mereka diminta tampil juga untuk pertunjukan di TVRI.
Awalnya radio Prambors ini hanya mengudara di Jakarta dan terbatas pada remaja anak gedongan. Sejalan makin tenar acara warkopnya, mulai dapat didengar di seluruh pelosok kampus di Jakarta. Bahkan di tahun 1978 jangkauannya sampai ke luar Jawa.
Dulunya pengisi acara Warung Kopi di radio Prambors ini disebut dengan penjaga warung kopi. Ada 4 orang penjaga warung kopi ini, yang termuda bernama Indro yang masih berusia 20 tahun di tahun 1978, ada Kasino mahasiwa tingkat FIS (Fakultas Ilmu Sosial) UI, Nanu mahasiswa tingkat 4 FIS UI dan Dono sudah lulus dari FIS dan sudah mengajar. Indro berkuliah di Fakultas Ekonomi Tk 2 Universitas Pancasila yang kampus nya dekat rumah Pak Ali Sadikin. Ada Sys NS sebagai wali acara atau Ali Topannya acara Warung kopi. Waktu itu selain sudah punya gedung administrasi Warkop ini di jl Borobor 4, pernah direncanakan membangun gedung Warkop di dekat Kampus Universitas Pancasila.
Alasan mengapa dinamai Warung kopi, karena sesuatu yang diobrolkan di warung menjadi lebih asyik daripada dibicarakan di sebuah forum resmi. Yang dibicarakan dari mulai soal “tetek” sampai yang “bengek”. Kebebasan bersuara ini kadang membuat pihak berwenang nyalinya menjadi ciut. Saat itu materi-materi yang disampaikan di acara Warkop selain banyolan-banyolan juga diselipi kritik sosial yang terjadi di setiap lingkungan, terutama masalah-masalah remaja dan kesenian. Sebenarnya Warung Kopi itu sendiri masih di bawah satu lembaga yang dinamakan “Laboratorium Seni” Prambors. Dalam laboratorium inilah digodok masalah-masalah kesenian seperti teater, puisi dan jenis lainnya di bawah asuhan Niky Kosasih.
Keistimewaan “Warung Kopi” ini walaupun personilnya kala itu cuma 4 orang, ketika mereka berada di panggung ternyata masih ada partnernya lagi, yaitu sebuah grup orkes yang diberi nama “Pancaran Sinar Patromak”. Mereka selalu membawakan lagu-lagu dangdut dengan kostumnya yang rada yahud.
Sumber: Poskota, 2-7 Oktober 1978. Koleksi Surat Kabar Langka Salemba-Perpustakaan Nasional RI (SKALA-Team).
#Radio #swasta #grupLawak #hiburan
Sumber : FB
Isi Komentar :
|
|