Musik dan Syair
Diposting oleh : AdministratorKategori: Gaya Hidup - Hobi & Humor - Dibaca: 2633 kali
[suluh.co.id] Jakarta, 06 Mei 2024
Musik dan Syair
Saya termasuk orang yang moderat tentang musik. Jika musiknya baik baik saja, suka ikutan menyanyi. Bahkan saya menguasai tembang mocopat. Jika musiknya menimbulkan syahwat, walaupun judulnya sholawat, sangat menentang. Apalagi goyang dombret yang ada biduan berpakaian minim dan bergoyang seronok.
Benci gue.
Memainkan alat musik tidak bisa. Pernah genjrengan gitar ya cuma G C dan Am. Mencet F saja nggak kuat. Suara gitar nya bukan jreng tapi kruk.
Bisa main saron dan bonang. Tapi cukup kebogiro dan sampak. Lainnya zonk.
Indonesia ini banyak panggung goyang gombret. Mbak biduannya seronok pisan. Goyangnya memancing syahwat. Ditonton anak kecil juga.
Ini yang harus diberantas.
Beberapa kesenian goyang laki perempuan sering saya lihat di you tube. Konon dari daerah agak timur. Pria wanita beradegan 22 tahun ke atas. Tapi katanya itu kesenian. Entah seni yang mana.
Musik secara umum susah dilepas dari dunia ini. Ring tone ada musik. Panggilan di stasiun juga ada melodinya. Buka hp, nada awalnya ada musik. Upacara ada musik. Lagu kebangsaan ada musik. Jika ada yang mengharamkan apakah keharaman musik itu setara daging babi?
Memang musik bisa membuat orang senang. Bisa juga membuat orang lupa kepada Allah. Sama dengan game, lihat film, sosmed an bahkan bekerja. Walaupun itu hal yang berbeda beda.
Oya, saya suka menulis syair. Atau puisi. Atau apa namanya. Tapi tidak suka membacakannya. Mendeklamasikannya. Mendendangkannya. Entah kenapa kok rasanya nggak pede. Walaupun saya suka mendengar Taufik Ismail membacakan puisinya, Ebiet G ade memusikisasi puisinya, atau Arya Dwi Pangga, pendekar syair berdarah melepas Ajian kidung pamungkasnya.
Saya juga baru tahu kalau Surat Asy Syu'ara' (Para Penyair) adalah surat ke-26 dalam Al Quran, disebut juga surat pemusik. Apakah pak Adi Hidayat menyamakan musik dengan syair, atau pemusik yang dimaksud pak Adi berbeda dengan yang selama ini difahami banyak orang termasuk yang diharamkan sebagian umat, ini perlu penjelasan beliau. Agar segalanya terang benderang.
Pak Adi Hidayat adalah orang alim, orang pintar, rekam jejak dakwahnya ada di mana mana. Apakah hanya karena masalah musik terus dihinakan dimana mana? La kesenengan orang munafik kalau gitu.
***
Hardi Witono - FB
Isi Komentar :
|
|